TABANAN- KONI Kabupaten Tabanan berharap gelaran Porprov Bali XV/2022 di Kabupaten Badung tidak ditunda. Pasalnya, Porprov pernah ditunda dari rencana semula pada 2021 digeser tahun 2022. Jika kembali digeser, akan sangat berdampak buruk kepada atlet.
Salah satu langkah yang dapat dilakukan agar tetap bisa digelar, yakni menyebar pertandingan di sejumlah cabor ke seluruh daerah di Bali dan tidak numplek di Kabupaten Badung. Jadi dapat dilaksanakan serentak dan tersebar di sembilan kota di Bali.
“Bagi kami ini momentun yang bagus, ikut berpikir mencarikn solusi. Banyak skenario yang bisa kita lakukan. Pertandingan di masing-masing cabor, kita bagi saja ke semua daerah di Bali. Ini untuk menghindari terjadi kerumunan juga,” kata Sekum KONI Tabanan Made Nurbawa, Jumat (5/3).
Untuk itu Nubawa sangat bersyukur KONI Badung dapat menyampaikan permasalahan itu pada awal menjelang RAT KONI Bali pada 9 Maret nanti. Hal bagus dan positif dari langkah ini, karena Porprov Bali diemban sebagai sebuah misi bersama seluruh KONI di Bali. Harapannya, Porprov tetap berjalan sesuai rencana.
“Bisa saja KONI Bali mengambil alih kembali KONI Badung sebagai tuan rumah Porprov. Apalagi ini sejatinya pekerjaan KONI Provinsi. Nanti teknisnya Provinsi yang mengatur soal pertandingan di masing-masing cabor mau disebar kemana,” tandas Nurbawa.
Selain itu, kata Nurbawa, bisa juga dibatasi cabor dan nomor pertandingannya. Menurutnya, dia ingin agar Porprov Bali tidak sampai vacum. Mengingat, Porprov terakhir digelar di Tabanan akhir 2019. Kalau diundur tahun 2023, jaraknya cukup panjang untuk pertandingan resmi. Sebab, kalau Porprov sampai ditunda jelas tidak akan ada target jangka pendek dari KONI Kabupaten.
“Bagi kami kita harus adaptif saja. Menyesuaikan dengan kondisi yang ada,” terang Nurbawa. Bahkan diakui PON pada tahun 1948 saja di Surakarta dilaksanakan dengan penuh sederhana dan kebangsaan. Spirit perjuangan dan mengedepankan sportifivitas harus tetap dijalankan.
“Kami sudah sempat buat poling soal pelaksanan Porprov di Kabupaten Badung tahun 2022 di semua cabor di KONI Tabanan. Cabor ada menjawab tetap dilaksanakan. Tapi jumlah cabor dan nomornya saja dikurangi,” jelas Nurbawa.
Jadi dalam kondisi apapun pelaksanan Porprov agar bisa jalan. Insan olaharaga harus mampu menyesuaikan dengan kondisi yang ada. “Memang ada pembatasan, ini kita lakukan agar Porprov tetap bisa berjalan. Jangan sampai ada satu siklus malah off tidak digelar Porprov. Nanti atlet tidak ada semangat dan target dalam latihan ke depannya,” kata Nurbawa. (*/cr8)