oleh

Unpad Manglayang Trail Run 2021, Terapkan Konsep Even Lari Trail Hibrida

Jakarta – –Kondisi wabah Covid yang belum tahu kapan akan berakhirnya ini, mendorong panitia Unpad Manglayang Trail Running (Unpad MTR) terus memutar otak guna mencari solusi paling memadai bagi pelaksanaan kegiatan tersebut. Setelah melalui serangkaian diskusi dan masukan, akhirnya diterapkan metode hibrida yang diperhitungkan dapat mengakomodasi dua-sisi yang saling bertentangan, yakni race atau lomba lari dan protokol kesehatan Covid-19 saling jalan bergandengan.

Metode hibrida yang diterapkan ini akan menggabungkan dua kegiatan sekaligus, yakni offline race dan virtual run. “Mudah-mudahan kegiatan dengan metode ini bisa menjadi salah satu daya dorong bagi bangkitnya race yang berkualitas dan taat protokol kesehatan untuk kegiatan luar ruang di masa pandemi ini,” ujar Ira Hermawan, Ketua Umum IKA Unpad.

Sebagai langkah awal telah dibuka masa registrasi sejak 27 Maret 2021 bagi peserta untuk bergabung pada virtual run. Peserta yang mendaftar virtual run ini akan mendapat tawaran via email untuk bergabung pada offline race dengan sistem ballot atau undian. Silakan cek di website manglayangtrailrunning.com. Terdapat empat kategori lomba yang disiapkan, 42 K, 21 K, 10k, dan 5 K.

Baca Juga  Penerapan UU ITE: Ketua Umum SMSI Firdaus Dukung Kapolri Utamakan Langkah Damai

Masing-masing peserta yang finish akan mendapatkan jersey finisher, medali, BIB, E-certificate, dan akan pula ditanamkan bibit pohon sebanyak jumlah peserta yang bergabung. Dengan kata lain, apabila bergabung pada kegiatan ini maka peserta telah berkontribusi menjaga lingkungan melalui program baby tree plant atau penanaman pohon untuk penghijauan. Kawasan penghijauan berlokasi di kaki Gunung Manglayang di sekitar Kampus Unpad Jatinangor. Pohon yang ditanam akan disediakan oleh Bank Indonesia Jawa Barat, dan akan dipilih jenis pohon yang cocok dengan habitat dan ekosistem di kawasan tersebut sehingga diharapkan akan dapat memberikan manfaat banyak, termasuk menjaga sumber mata air di sana. “Kegiatan baby tree plant ini merupakan tradisi yang dilakukan sejak MTR 2015 dan 2016 lalu,” ujar Juston Pangaribuan, Ketua Panitia.

Baca Juga  PK Ojong- Jakob Oetama Mengutamakan Watak Baik dalam Menerima Karyawan

Offline Race

Gunung Manglayang adalah salah satu gunung di Jawa Barat yang posisinya berada di belakang Kampus Unpad Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Gunung ini, memiliki puncak dengan ketinggian 1818 MDPL. Kawasan inilah yang akan menjadi area berlari pada Unpad MTR. Untuk menuju ke puncaknya, pelari akan disuguhi rute yang relatif technical dengan elevation gain sekitar 2.342m dan gradient 32% untuk jalur lari Unpad MTR.  Pada jalur pelari akan disuguhi pemandangan indah dan vegetasi asri yang menjanjikan oksigen berlimpah bagi para peserta. Pada titik ketinggian tertentu, bila beruntung jarak pandang tidak tertutup kabut atau awan, peserta dapat menikmati pemandangan indah Kota Sumedang dan Bandung di kejauhan.

Beruntunglah peserta yang berkesempatan bergabung pada offline race mendatang, karena akan dapat menikmati keistimewaan Gunung Manglayang secara maksimal. Menurut rencana, info resmi untuk bergabung dengan skema ballot atau undian pada offline race ini akan disampaikan pada pertengahan Mei 2021. Dan akan diberi waktu dua hari sejak surat penawaran tersebut diterima untuk peserta menjawab kesediaan bergabung. “Kepada para peserta yang telah bersedia bergabung pada offline race inilah kemudian akan dilakukan ballot mengingat slot yang dibatasi di masa pandemi seperti saat ini,” ujar Safrita Aryana dari IdeaRun, selaku race management Unpad MTR.

Baca Juga  Hujan Deras dan Angin Kencang di Kota Bogor Sebabkan Empat Mobil Tertimpa Pohon

Kegiatan ini pun telah mendapat rekomendasi dari Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Barat melalui surat rekomendasi yang diterbitkan secara khusus. Dispora Jabar memandang kegiatan ini sebagai bagian dari olahraga rekreasi atau sport tourism yang akan mendatangkan manfaat dan dikelola dengan mematuhi peraturan terkait kondisi pandemi sesuai dengan berbagai peraturan yang ada, termasuk juga Surat Keputusan Gubernur Jabar tentang Protokol Kesehatan untuk Pencegahan dan Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) pada Fasilitas Olahraga Publik. Saat ini juga tengah dijajaki hal terkait perizinan dari wilayah setempat. (*/red)

News Feed