Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menargetkan vaksinasi Covid-19 mencapai 15.000 per hari.
Wali Kota Bogor Bima Arya menuturkan, 85 persen warga isoman yang meninggal tercatat belum divaksin dan memiliki rata-rata usia di atas 50 tahun serta memiliki komorbid (penyakit penyerta) dengan saturasi oksigen dalam darah di bawah 90.
Bima pun melihat ada korelasi antara tingkat kesembuhan dengan vaksinasi. Ia menilai, vaksinasi efektif untuk menghindari pasien covid-19 meninggal dunia.
Berdasarkan laporan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 Kota Bogor, Minggu (25/7/2021), tercatat, dari sasaran 819.444 orang Pemkot Bogor telah menyuntik 240.441 orang atau baru 29% dengan dosis pertama dan 129.018 orang atau 15,74 dengan dosis lengkap/dosis kedua.
Bima menyebut, untuk percepatan vaksinasi, lanjut Bima, ditargetkan tuntas dosis pertama pada September 2021.
“Awalnya 7.000 per hari warga bisa divaksin, terus kami tingkatkan menjadi 15.000 per hari. Jika pada September tuntas semua, maka Kota Bogor akan jauh lebih aman,” papar Bima, Selasa (27/7/2021).
Bima Arya menyampaikan, perkembangan terbaru data terkait penanganan Covid-19 di Kota Bogor yang menunjukkan tren yang membaik, di antaranya angka ketersediaan tempat tidur isolasi di rumah sakit pada awal penerapan PPKM menunjukkan 85 persen, tetapi sekarang sudah 65 persen dan tingkat kesembuhan juga meningkat.
Bima menyebut, kondisi ini belum bisa dikatakan aman terkendali. Pemkot masih harus terus waspada karena kita berhadapan varian delta yang lebih cepat menular.
“Bagi orang yang sudah divaksin dampak dari penularan varian delta tidak terlalu dahsyat, beda halnya jika belum divaksin ditambah memiliki komorbid, dampaknya bisa fatal,” tandas Bima.
Saat ini, angka kesembuhan pasien Covid-19 di Bogor selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4, khususnya dua minggu terakhir, mencapai 10.845 kasus. (*/cr2)
Sumber: banten.siberindo.co