Aparatur sipil negara (ASN) se-Kota Bogor menyisihkan penghasilannya untuk membantu warga pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) ini. Ada dua sasaran dalam program ASN Peduli ini, yakni membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang penghasilnya menurun dan menolong warga yang membutuhkan.
Setelah dihimpun, uang donasi dari ASN tersebut digunakan untuk memborong dagangan para UMKM di 68 kelurahan. Kemudian, makanan yang sudah dibeli tersebut disalurkan kepada warga yang membutuhkan.
Program ASN Peduli diawali langsung oleh Wali Kota Bogor Bima Arya, Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim, dan Sekda Kota Bogor Syarifah Sofiah, Rabu (4/8/2021).
Bima Arya melakukannya di dua kelurahan, yakni Tanah Baru, Bogor Utara dan Baranangsiang, Bogor Timur. Lalu, Dedie Rachim di Panaragan, Bogor Tengah dan Syarifah Sofiah di Kebon Pedes, Tanah Sareal.
“Tadi ngobrol dengan Bu Acih, penjual gado-gado di Baranangsiang yang penghasilannya berkurang selama PPKM jauh setengahnya. Jadi kita perintahkan semua ASN borong usaha kecil dan dibagikan ke warga yang membutuhkan, mudah-mudahan manfaat,” ungkap Bima Arya.
Bima menambahkan, para ASN se-Kota Bogor menyisihkan sebagian rezekinya secara sukarela tiap bulan untuk berbagi di masa pandemi dan pemberdayaan ekonomi warga.
“Dana yang terkumpul dibelanjakan oleh para lurah ke warung-warung makanan yang sekarang penghasilannya jauh menurun untuk kemudian dibagikan ke warga yang sangat membutuhkan. Terima kasih ASN Kota Bogor, Insyaallah bisa sedikit meringankan beban warga,” ujar Bima.
Sementara itu, Titin Sukartini, penjual nasi rames di Tanah Baru kaget ketika dagangannya diborong oleh Wali Kota Bogor. “Tadi Pak Wali datang. Alhamdulillah beliau tadi borong nasi, katanya buat dibagikan lagi ke warga. Terus tanya-tanya jualan sebelum PPKM. Kata saya kalau PPKM ya seperti ini menurun,” ujar Titin.
Pedagang lainnya, Yudi, menyatakan bahwa program ini diharapkan terus ada karena cukup membantu kelangsungan usahanya sembari menunggu bantuan tunai UMKM dari pemerintah pusat yang belum cair.
“Penjualan menurun bisa sampai 50%. Alhamdulillah ini cukup membantu. Harapannya mudah-mudahan pandemi cepat berlalu, ekonomi bisa normal lagi seperti biasa. Apalagi kita belum dapat BLT UMKM dari pemerintah pusat, kan katanya ada ya,” pungkasnya. (*/cr2)
Sumber: banten.siberindo.co