oleh

Ulama Kharismatik Terpaksa Dievakuasi Akibat Banjir di Kalimantan Selatan

BANJARMASIN – Banjir yang melanda di sejumlah wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) kian meluas. Pemerintah setempat menetapkan status tanggap darurat banjir.

Banjir menggenangi berbagai lokasi di Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tanahlaut, Barito Kuala, bahkan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), yang relatif berada di dataran lebih tinggi.

“Bayangkan, jika wilayah hulu saja sudah kebanjiran, apalagi yang di hilir,” kata Rifani, warga Banjarbaru asal Barabai, HST.

Di Barabai, ibu kota HST, warga sama sekali tak menduga wilayahnya akan kebanjiran.

Situasi jadi lebih dramatis manakala warga ramai-ramai mengevakuasi KH Muhammad Bakhiet (Guru Bakhiet) dari kediamannya.

Guru Bakhit adalah ulama kharismatik di Kalimantan, ribuan pengikutnya tersebar di tanah air.

Rekaman proses evakuasi Tuan Guru Bakhiet ini viral di media sosial, setelah diunggah Aminuddin Maruf, Staf Khusus Presiden, melalui akun instagram @aminuddin.maruf.

Video itu beredar pula di twitter setelah diunggah Zaki Elqattamy melalui akun @zaki_elqattamy.

Baca Juga  Muzani: Prabowo Akan Lanjutkan Program Jokowi untuk Atasi Kemiskinan dan Stunting

“Evakuasi Tuan Guru Bakhiet, ulama besar Barabai, Kalsel. Semoga beliau sehat dan selalu dalam lindungan Allah,” tulis Zaki pada keterangan unggahannya, Jumat (15/1/2021).

“Proses Evakuasi Tuan Guru Bakhit, Barabai, Kalsel. Ya Allah selamatkan para Ulama kami dan seluruh masyarakat,” tulis Aminuddin Maruf.

Dalam kolom komentar, baik di instagram Amin maupun di twitter Zaki, warganet ramai-ramai merespon unggahan itu.

Sebagian menyampaikan doa bagi Sang Ulama, dan keprihatinan atas musibah banjir yang melanda Kalsel.

Ada juga yang menyatakan kekecewaan karena Presiden Jokowi hanya memperhatikan musibah longsor di Sumedang Jawa Barat, dan gempa bumi di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat.

“Kami warga Kalsel, dan Kalsel itu bagian dari NKRI juga Pak, tolong dong. Jangan hanya Sulbar dan Jabar,” tulis seorang warganet.

Laman facebook tokoh-tokoh Kalsel pun diramaikan soal banjir luar biasa ini. “Hampir 14 Tahun tinggal di sini baru kali ini banjir parah sampai masuk rumah,” tulis Ana Trombine, seorang warga Banjarmasin.

Baca Juga  Industri Pariwisata Indonesia Siap Gunakan GeNose C-19

Sementara anggota DPR RI asal Kalsel, Rifqinizami Karsayuda menulis, ikhtiar untuk menghadapi bencana ini harus menjadi tanggung jawab bersama.

“Mari bergotong royong menghadapinya. Mohon doa dan dukungan bagi perjuangan yang sekarang saya lakukan,” tulis Rifqi.

“Sudah lebih dari 20 tahun tinggal di rumah ini belum pernah air naik ke halaman. Baru hari ini terjadi,” tutur Lily Karsana Saladin.

Cendekiawan dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Dr. Mohammad Effendy menyoroti eksploitasi sumber daya alam yang dianggapnya sebagai pangkal masalah.

“Menurut catatan orang-orang tua, banjir kali ini yang terbesar dan terparah di Kalsel,” tulisnya.

Karena itu, ia memandang perlu evaluasi terhadap kebijakan dlm eksploitasi SDA, agar menghasilkan langkah baru untuk bersahabat dengan alam.

Baca Juga  Kemensos Berikan Perhatian Khusus pada Akurasi DTKS

“Kita sedang mempertaruhkan nasib rakyat hari ini dan nasib rakyat generasi berikutnya. Jangan berjudi dengan sejarah, karena sejarah memiliki gaya permainan unik yang tak pernah kalah,” ujar pakar hukum ini.

Pelaksana tugas (Plt) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Mujiyat menyatakan, Kalsel telah berstatus tanggap darurat setelah pemerintah provinsi memproses penetapan.

“Penetapan juga sudah ditandatangani gubernur,” ujarnya, Jumat (15/1/2021).

Sebelumnya ada dua kabupaten yang menetapkan tanggap darurat yakni Kabupaten Banjar dan Tanahlaut. Kini bertambah lagi dua kabupaten yakni Barito Kuala dan Hulu Sungai Tengah.

Dengan peningkatan status ini maka komando akan diberikan langsung oleh gubernur sebagai kepala daerah.

“Selanjutnya setiap SKPD akan membuat rancangan anggaran untuk keperluan bantuan maupun logistik. Makanya saya langsung buat permohonan itu. Kalau selesai, tinggal ditandatangani gubernur,” kata Mujiyat.

Sumber: siberindo.co

News Feed