Site icon SIN Bali

SUN Energy Lakukan Ekspansi Global ke Australia

Ilustrasi energi baru terbarukan (EBT) di bidang tenaga surya (PLTS). (Foto: Istimewa)

SUN Energy, perusahaan pengembang tenaga surya pada sektor komersial, industri, dan residensial di Indonesia, mengumumkan ekspansi globalnya ke Australia dengan mengakuisisi Merredin Solar Farm dari perusahaan pengembang teknologi surya global, Risen Energy. Adapun Merredin Solar Farm merupakan ladang panel surya terbesar di Australia Barat berkapasitas 132 megawat panel (MWp) dengan total 354.452 panel terpasang dan kapasitas output listrik 274 GWh per tahun.

“Pasar Australia adalah kunci bagi setiap perusahaan energi surya, mengingat potensi jangka panjang untuk pemanfaatan energi ini dan letak geografisnya,” kata Chief Executive Officer SUN Energy, Philip Lee dalam keterangan tertulisnya Sabtu (30/1/2021).

Lee mengatakan sebagai pengembang proyek tenaga surya yang kini berpusat di Singapura, SUN Energy memperluas portofolio penggunaan energi baru terbarukan (EBT) dengan cepat di Asia-Pasifik. “Akuisisi ini mendukung strategi kami untuk menjadi salah satu perusahaan energi terbarukan di Asia-Pasifik,” kata dia.

Selama proses akuisisi, SUN Energy bermitra dengan Voltiq sebagai konsultan keuangan dan DLA Piper sebagai konsultan hukum. Sedangkan Risen Energy bermitra dengan Holding Redlich. Melalui akuisisi ini, SUN Energy berhasil meningkatkan posisinya sebagai salah satu perusahaan energi terbarukan paling berkembang dari Indonesia di Asia-Pasifik.

SUN Energy berhasil menjadi salah satu perusahaan pengembang proyek tenaga surya dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia sejak 2016. Dalam waktu setengah dekade, SUN Energy berhasil melampaui rekor proyeknya sendiri hingga lebih 200 MWp. Setelah memperkuat fondasi bisnis energi surya di Indonesia, SUN Energy kini mengejar pertumbuhan melalui ekspansi anorganik. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan akuisisi regional proyek pemasangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Taiwan dan Thailand.

Sementara selain melistriki sekitar 42.000 rumah di Australia Barat, Merredin Solar Farm juga berkontribusi untuk melistriki dua fasilitas milik BHP, perusahaan tambang Australia. BHP telah menandatangani perjanjian bahwa 50% listrik yang dihasilkan dari Merredin Solar Farm akan digunakan untuk kilang Nickel West Kwinana dan smelter pertambangan Kalgoorlie sehingga BHP dapat berkontribusi mengurangi emisi dari penggunaan listrik di kedua fasilitas ini sebesar 30% sampai 50%.

Proyek pembangunan PLTS ini memiliki perjanjian dengan Sunshot Energy mengenai sertifikat pembangkit skala besar yang dihasilkan Merredin. Dalam hal ini, Risen Energy akan tetap menjadi kontraktor O&M untuk Merredin Solar Farm usai akuisi.

Merredin Solar Farm awalnya dibangun dan dioperasikan oleh Risen Energy sejak tahun 2020. Memiliki misi sama dengan SUN Energy, Risen Energy bertujuan meningkatkan pemanfaatan energi hijau di seluruh dunia dan ekspansi jaringan penjualan di berbagai negara. Sejak 1986 hingga sekarang, Risen Energy telah mencapai kapasitas produksi modul hingga 19,1 GWp.

Chief Executive Officer Risen Energy Australia, Archie Chen, mengatakan Risen Energy senang dapat bekerja sama dengan SUN Energy untuk Merredin Solar Farm. “PLTS ini merupakan ladang panel surya terbesar kedua yang dikembangkan oleh Risen Energy di Australia, dan kami berharap dapat memberikan lebih banyak proyek energi terbarukan ke Australia di tahun-tahun mendatang,” kata dia. (*/cr2)

Sumber: beritasatu.com

Exit mobile version