Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali melalui Bidang Pendidikan Agama Islam, menggelar kegiatan Moderasi Beragama yang dilaksanakan di Alun – Alun Ida I Dewa Gede Jambe Puri Agung Klungkung Provinsi Bali.
Mengangkat tema “Spirit 1445 Hijriah : Semangat Hijrah Menuju Indonesia yang Rukun, Damai dan Toleran dalam Menghargai Keberagaman”, kegiatan ini di hadiri oleh, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali, Kepala Bidang Pendidikan Islam beserta jajaran, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten dan Kota Se Bali, Kepala Bidang dan Pembimas Kanwil Bali, Ketua TIM Bidang Pendidikan Islam Kanwil Bali, Kepala Seksi Pendidikan Islam, Bimas Islam dan PHU di Kemenag Kabupaten dan Kota se Bali, Kepala Madrasah se Bali, Kepala KUA Se Bali, Pimpinan Ponpes serta Ketua FKUB Provinsi Bali.
Komang Sri Marheni selaku Ka.Kanwil sebelum membuka kegiatan ini secara resmi, mengucapkan rasa syukur yang mendalam dan rasa terima kasih sebesar besarnya kepada seluruh jajaran panitia yang telah mempersiapkan kegiatan ini dengan sangat baik dan dalam peringatan Tahun Baru Hijriah ini merupakan momentum penting yang sangat perlu kita rayakan dengan cara yang tepat, tidak harus dengan hiruk pikuk tanpa makna. Dengan cara seperti sekarang ini, kita berkumpul bersama, duduk bersama dengan tenang sembari menyimak nasehat dari Narasumber yang sekaligus menjadi bahan perenungan untuk kita dapat intropeksi diri.
Bagi umat Islam, tidak terasa sudah satu tahun menjalani kehidupan di tahun 1444 H dan saat ini telah memasuki tahun baru 1445 H, yang berarti umur kita bertambah satu tahun. Namun jika kita renungkan sesungguhnya usia kita sedang tidak bertambah, tetapi berkurang, dengan bertambahnya tahun berarti usia kita berkurang di setiap harinya, karena pertambahan usia juga mempengaruhi semakin tuanya usia kita, ujar Ka.Kanwil yang disambut gelak tawa oleh seluruh peserta.
Ka.kanwil juga berpesan, penetapan awal tahun baru Hijriah merujuk pada Hijrahnya Nabi Muhammad dari kota Mekkah menuju Kota Madinah. Kata Hijrah yang berarti berpindah, memiliki makna agar manusia memiliki kesadaran untuk berpindah dari hal buruk menuju hal yang baik, sehingga dalam kehidupan umat manusia menjadi lebih baik dan damai. Hidup yang baik dalam kehidupan berbangsa saat ini adalah Indonesia rukun, damai, toleran, dalam menghargai keberagaman, untuk itu kita sebagai insan Kementerian Agama sekaligus juga sebagai warga negara Indonesia, memiliki tanggung jawab yang besar terkait menciptakan kehidupan beragama yang moderat, dengan memegang teguh agamanya dan tetap menghargai keyakinan agama umat lainnya. (in/rls)