Site icon SIN Bali

Remaja Asal Jawa Barat Diprediksi Bisa Raih Medali

Lifter putri Indonesia Windy Cantika Aisah melakukan angkatan saat sesi latihan di Arena Angkat Besi Olimpiade Tokyo 2020, Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, Kamis (22/7/2021). Cantika akan bertanding dalam kelas 49 Kg putri Olimpiade Tokyo 2020 pada Sabtu 24 Juli 2021. (Foto: Istimewa)

Lifter Indonesia Windy Cantika Aisyah diprediksi akan mendapatkan medali di Olimpiade Tokyo 2020.

Cantika akan tampil di kelas 49 kg putri Sabtu (24/7/2021) ini di Hall Tokyo International Forum, Jepang. Ia bertanding pada pukul 11.50 WIB.

“Jika Cantika bisa mengatasi lifter Amerika Serikat, India, dan Belgia, maka peluang mencuri medali sangat besar,” kata Kabid Binpres PABSI, Hadi Wihardja dalam keterangan tertulisnya.

Lifter 19 tahun asal Jawa Barat tersebut akan menghadapi lifter Tiongkok, Zhi Hui Hao (24 tahun), Chanu Mirabai (27, India), Jourdan Elizabeth (23, Amerika Serikat), serta lifter Nina (19, Belgia).

“Untuk lifter Tiongkok masih sulit terbendung, karena kemampuan selaku pemegang rekor dunia dan dia sangat percaya diri. Namun seperti biasa, saat pertandingan bisa terjadi sesuatu yang spektakuler, atau kejadian yang di luar prediksi,” kata Hadi.

“Ini adalah 5 besar lifter yang saya prediksi akan menepati atau berpotensi meraih medali, ” ungkap Hadi Wihardja.

Hadi mengatakan, Zhi Hui Hao adalah pemegang rekor dunia untuk snatch 96 kg dan total 213 kg (clean dan jerk 117 kg). Adapun Chanu Mirabai adalah pemegang rekor dunia clean dan jerk dengan 119 kg.

“Lifter India kurang mahir pada angkatan snatch hanya 86 kg, harus dicermati angkatan terbaiknya adalah 205 (86 dan 119 kg) ini dicatat pada medio Maret 2021,” paparnya.

Lifter Amerika Serikat, Jourdan Elizabeth perlu diwaspadai, mengingat memiliki penampilan terbaik dengan total angkatan 200 kg (89 dan 111) medio April lalu di ajang PAN America.

Adapun lifter asal Belgia, Nina adalah lifter yang biasa bermain di kelas 55 kg (pada 2020 dan 2021) tetapi kali ini turun di kelas 49 kg, karena pernah memiliki total angkatan terbaik 198 kg (90 dan 108 di kelas 55 kg.

Menurut Hadi Wihardja, sangat diharapkan tim pelatih Indonesia bekerja cermat, mengingat persaingan yang sangat ketat. Untuk itu, tim pelatih harus bisa memperhitungkan detail kilo per kilo tiap pergerakan angkatan lifter Amerika Serikat, India, dan Belgia pada angkatan snatch dan angkatan lifter Amerika Serikat dan India di angkatan pada clean jerk. (*/cr2)

Sumber:  aceh.siberindo.co

Exit mobile version