Bandarlampung- Wali Kota Bandarlampung Herman HN mengatakan bahwa realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun 2020 mencapai 70,23 persen dari jumlah yang dianggarkan sebesar Rp3.045.487.279.415,00.
“Pendapatan Daerah pada Tahun Anggaran 2020 yang dianggarkan Rp3.045.487.279.415,00 dapat direalisasikan sebesar Rp2.138.699.072.602,73 atau mencapai 70,23 persen,” kata Wali Kota Herman HN saat menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun 2020 dalam Sidang Paripurna DPRD Kota Bandarlampung.
Kemudian, ia juga menyampaikan bahwa Belanja Daerah TA 2020 yang dianggarkan sebesar Rp3.151.759.065.389,08 dapat direalisasikan sebesar Rp2.127.384.514.651,98 atau mencapai 67,50 persen.
Sedangkan, lanjut dia, dari sisi Pembiayaan Daerah, penerimaan pembiayaan yang dianggarkan sebesar Rp164.271.785.974,08 terealisasikan sebesar Rp14.271.785.974 atau 8,69 persen. Untuk Pengeluaran Pembiayaan dianggarkan yang sebesar Rp58.000.000.000,00 dapat direalisasikan sebesar Rp20.755.859.375,00 atau 35,79 persen,” kata dia.
Herman HN menjelaskan bahwa pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) TA 2020 tersebut tertuang dalam berbagai program dan kegiatan pemerintah dan pembangunan terutama peningkatan pelayanan dasar kesehatan dan pendidikan dalam rangka percepatan pencapaian target sustainable development goals (SDG’s).
Kemudian, Kemudian, lanjut dia, pemantapan pelayanan infrastruktur yang berwawasan lingkungan dan memperhatikan tata ruang dan peningkatan perekonomian daerah melalui pengembangan sektor-sektor strategis dan ekonomi kerakyatan
“Peningkatan ketertiban dan keamanan daerah dengan mengembangkan kearifan lokal, peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik yang bersih, transparan, akuntabel, dan partisipatif,” kata dia.
Wali Kota Bandarlampung dua periode itu mengakui dalam pelaksanaan kegiatan dan programnya selama TA 2020 masih belum dapat memenuhi harapan semua pihak dan belum bjsa mengimbangi dinamika kebutuhan masyarakat yang terus bergerak maju.
“Tentunya kami menyadari tidak semua kegiatan dan program dapat berjalan sepenuhnya dan sesuai target yang ditetapkan,” kata dia
Apalagi ada peristiwa pendemi COVID-19 yang mulai terasa pengaruhnya pada Triwulan II pelaksanaan APBD tahun berjalan dan dampaknya pun masih terasakan hingga saat ini.
“Pandemi telah mengubah secara drastis perjalanan pelaksanaan berbagai program kegiatan pembangunan di kota ini, Mudah-mudahan peristiwa pandemik ini segera berakhir dan kita kembali memotivasi prestasi kerja,” kata dia. (*/cr8)
sumber : lampung.antaranews.com