Sin.co.id-Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menghadiri sekaligus membuka Kongres International Confederation of Midwives (ICM) yang ke-33 yang diikuti oleh seluruh negara di dunia bertempat di BNDCC-Nusa Dua, pada Minggu (11/6).
Dalam sambutannya, Wagub Cok Ace mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta kongres ICM di Pulau Dewata, atas dipilihnya Provinsi Bali sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan yang diikuti oleh 100 lebih organisasi bidan di dunia. Diharapkan suasana Bali yang indah dan damai dapat menambah semangat dan menyejukan suasana hati para peserta.
Lebih lanjut, Wagub Cok Ace menyampaikan bahwa Bidan sebagai garda terdepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, terutama pendampingan selama kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan bayi baru lahir, pelayanan ibu nifas, pelayanan KB dan gizi masyarakat. Bidan merupakan mitra profesional dan perpanjangan tangan pemerintah dalam melaksanakan pelayanan dan pencegahan stunting, melalui pendampingan kesehatan, gizi keluarga berencana hingga persoalan lingkungan kepada sasaran percepatan penurunan stunting. “Untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas dedikasi, komitmen dan segala pengorbanannya dalam memberi pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat khususnya pelayanan ibu, anak dan kesehatan reproduksi,” ujar Wagub Cok Ace.
Diterangkannya, bahwa saat masa-masa COVID-19 menjadikan kesehatan sebagai isu prioritas, semakin banyak pihak yang lebih peduli dengan kesehatan. Pandemi ini juga memberi pelajaran betapa pentingnya ketahanan sektor kesehatan untuk mengatasi permasalahan sistemik yang akan dicapai dengan peningkatan kapasitas kesehatan, salah satunya adalah peningkatan kompetensi sumber daya manusia kesehatan.
Kesehatan reproduksi, khususnya reproduksi wanita merupakan isu strategis bidang kesehatan karena dampaknya sangat luas dan menyangkut berbagai aspek kehidupan. Kesehatan wanita juga merupakan parameter kemampuan negara dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Kematian ibu masih menjadi tantangan utama di dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Dimana salah satu outcome RPJMN 2020-2024 bidang kesehatan adalah meningkatkan kesehatan ibu, anak, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi. Untuk itu Wagub Cok Ace berharap acara tersebut bisa memberikan dampak positif bagi pembangunan kesehatan dunia.
Sementara itu, Direktur Eksekutif UNFPA (Badan Kesehatan Seksual dan Reproduksi PBB), Ms. Natalia Kanem menyampaikan bahwa saat ini setiap dua menit di dunia ini terjadi kematian ibu dan anak saat melahirkan bayi secara mandiri, tanpa adanya pertolongan. Hal ini tidak dapat biarkan berlarut-larut. Untuk itu, ia mengajak seluruh bidan yang ada di dunia untuk peduli terhadap kejadian ini, sehingga para bidan bisa lebih memberikan pengetahuan kepada masyarakat akan pentingnya kesehatan reproduksi dan pentingnya memeriksakan kandungan ke bidan terdekat. “Mari kita semua berkerja dengan baik, dengan meningkatkan SDM kita, maka kejadian kematian ibu dan anak bisa dikurangi,” pungkasnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut Presiden ICM Franca Cadee, PhD, Ketua Umum PP IBI Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes, Ketua IBI Bali dan para peserta lainnya. (rls)