Depok – Wali Kota Depok Mohammad Idris mewaspadai seluruh kepala desa dan kelurahan dan mulai meningkatkan pengawasan terhadap penduduk setelah empat orang terpapar virus mutan Omicron Covid19.
“Tolong dibantu, untuk pak lurah, pak camat, warga untuk mau bekerja sama dengan kita, tolong diingatkan tegas,” kata Idris, Senin (10/1/2021) dilansir beritasatu.com.
Idris mengatakan, pengetatan yang dilakukan dapat dengan mencatat seluruh warga yang tinggal di lingkungan dan memantau keluar masuknya warga.
“Sering kali warga tidak mau bekerja sama dengan kita, diminta KTP diminta KK-nya tidak mau,” kata Idris.
Pemerintah Kota Depok mencatat, penularan Omicron dari masyarakat seusai pulang dari luar negeri dan dari berlibur di luar kota. Kini warga yang terpapar tersebut sudah langsung dikarantina.
“Alhamdulillah karena mitigasinya tertib, sistemik bagus dari Dinkes kerja sama dengan kelurahan sehingga bisa teratasi,” kata Idris.
Idris menjelaskan, pasien positif Omicron adalah warga Sawangan. Namun yang bersangkutan sudah langsung di karantina di Wisma Atlet sebelum sampai ke Depok.
“Jadi dikarantina di sana, diisolasi di sana, jadi kita tracing. Tetap kita tracing yang kontak erat dari keluarganya itu harus. Kalau yang ini isolasi kemarin saya minta semua instruksi atas arahan menteri semua yang varian Omicron jenisnya di Wisma Atlet, jadi tidak ada ke daerah,” katanya.
Selain itu, ada pula yang tercatat sebagai warga Limo.
“Dua lagi informasinya tinggal di Bojongsari tetapi ketika dilihat ber-KTP Jakarta,” ujar Idris.
Lebih lanjut ia menerangkan, pasien positif yang tercatat sebagai warga Limo, tercatat ada dua orang yang baru bepergian menggunakan kereta dari Jawa Timur.
“Yang keluarga di Kecamatan Limo ini cucu dan neneknya. Informasinya sudah sembuh karena sudah vaksin,” tuturnya.(*/cr2)